VITAMIN B12 DAN FUNGSINYA

 Vitamin B 12 atau biasa disebut

kobalamin merupakan vitamin yang pada

umumnya terdapat pada produk-produk

hewani dan tidak dijumpai pada makanan

nabati. Vitamin B 12 adalah vitamin yang larut

dalam air, merupakan salah satu dari delapan

jenis vitamin B. 


Pembentukan vitamin B 12

dapat berlangsung pada kondisi aerobik dan

anerobik. Pseudomonas denitrificans

merupakan contoh bakteri yang menghasilkan

vitamin B 12 pada kondisi aerob, sedangkan

bakteri B. megaterium dan Salmonella

thypimurium yang dapat menghasilkan vitamin

B 12 pada jalur anaerobik dengan penambahan

kobalt pada early stage di pertumbuhannya

dan tidak memerlukan molekul oksigen (Raux

et al. 1998). 


Vitamin B 12 merupakan gabungan

dari senyawa-senyawa yang semuanya juga

memiliki aktivitas sebagai vitamin. Struktur

vitamin B 12 merupakan struktur vitamin yang

paling kompleks serta mengandung elemen

kobalt yang jarang tersedia secara biokimia.

Vitamin B 12 hanya dapat dibiosintesis oleh

mikroorganisme, namun untuk konversi antara

bentuk-bentuknya dapat juga dilakukan oleh

tubuh (Martens et al. 2002).


Salah satu bentuk umum sintesis

vitamin B 12 adalah sianokobalamin, banyak

digunakan dalam farmasi, suplemen dan

sebagai bahan tambahan makanan karena

kestabilannya dan harganya yang murah. Di

dalam tubuh, vitamin ini diubah menjadi

bentuk fisiologisnya yaitu metilkobalamin dan

adenosilkobalamin.


 Telah dilaporkan juga

hidroksokobalamin merupakan suatu bentuk

kobalamin yang dihasilkan oleh bakteri. Salah

satu bakteri yang sudah sering digunakan sejak

lama dalam industri penghasil vitamin B 12

adalah B. megaterium (Raux et al. 1998).


Vitamin B 12  mempunyai fungsi penting

pada metabolisme tubuh manusia, yaitu

sebagai koenzim methylmalonyl CoA

mutase yang mengkatalis reaksi-reaksi

penyusunan senyawa antar molekuler,  antara

lain terkait dengan sintesis asam amino, asam

lemak, dan asam nukleat. 


Selain itu vitamin

B 12 juga berperan sebagai koenzim methionin

synthase (Martens et al. 2002). Vitamin B 12

juga dikatakan memiliki peran yang terkait

langsung dalam pembentukan sel-sel darah

merah yaitu mencegah penyakit anemia dan

berperan mendukung fungsi normal pada

sistem saraf dan otak. Kekurangan vitamin B 12

dapat menyebabkan penyakit alzheimer

(Dahlan 1999).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH FORMAT Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH)

PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PKPLH) PART 2

ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA LOKAL DI PULAU KISAR

Pemanfaatan Pupuk Organik Cair

BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN

PROSES PRODUKSI TEMPE

ISOFLAVON PADA KEDELAI DAN KHASIAT FARMAKOLOGI