Analisa Aktivitas Anti Bakteri Metode Difusi Agar: UJI BAKTERI, Pembuatan Media, Pembuatan Kertas Cakram, Perhitungan Koloni Bakteri, Penentuan Lebar Daerah Hambat

 


UJI BAKTERI


Pembuatan Media

Media yang digunakan adalah media padat Tryptone Soya Agar (TSA) dan media cair Tryptone Soya Broth (TSB).Media TSA dibuat dengan melarutkan 40 gram serbuk dalam 1 L aquadest, laludiaduk-aduk hingga larut dan homogen. Sedangkan media cair TSB dibuat dengan melarutkan 30 gram serbuk dalam 1 L aquadest, laludiaduk-aduk hingga larut dan homogen. Sebelum digunakan, kedua media ini disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 20 menit.


Pembuatan Kertas Cakram

Pembuatan kertas cakram dilakukan dengan menyiapkan potongan kertas dibuat kertas cakram berdiameter 6 mm dibuat dari kertas saring Whatman, diletakan dalam cawan petri kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 20 menit, kemudian kertas cakram yang telah disterilkan tersebut ditetesi larutan uji masing-masing ekstrak dengan berbagai konsentrasi dan kontrol positif serta kontrol negatif masing-masing sebanyak 15 μL.

Perhitungan Koloni Bakteri

Perhitungan jumlah koloni isolat bakteri dilakukan dengan metode pengenceran. Disiapkan 6 tabung reaksi yang masing-masing berisi 9 mL larutan NaCl fisiologis. Ambil 1 mL isolat bakteri, lalu dilarutkan dalam tabung reaksi pertama, faktor pengenceran dalam tabung reaksi pertama diambil 10-1, kemudian dari tabung reaksi pertama diambil 1 mL lalu dilarutkan dalam tabung reaksi kedua. Pengenceran ini dilakukan berturut-turut sampai tabung reaksi ke 6.Setiap pengenceran dari masing-masing tabung diambil 1 mL larutan. Kemudian dituang dalam media Tryptone Soya Agar dalam keadaan cair dan digoyang perlahan-lahan searah jarum jam. Pertumbuhan koloni dari tiap-tiap cawan dihitung setelah diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C. Kemudian pilih cawan petri yang pertumbuhan koloninya berkisar antara 25-250 koloni per cawan petri, untuk digunakan untuk penelitian.


Penentuan Lebar Daerah Hambat

Metode pengujian ini dilakukan menggunakan metode difusi kertas cakram, yaitu dengan menggunakan pinset steril, kertas cakram diletakkan di atas lempeng media Tryptone Soya Agar yang telah dicampur dengan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 10-6, kemudian masing-masing ekstrak etanol 30% dan 96% ekstrak tempe dengan konsentrasi 20% (0,2 g/1 mL), 40% (0,4 g/1 mL),60% (0,6 g/1 mL)dan 80 % (0,8g/1 mL), ditetesi sebanyak 15 μL kedalam kertas cakram, dengan perlakuan yang sama, begitu juga dengan aquadestsebagai kontrol negatif dan amoksisilin 10 ppm (10 μg/mL) sebagai kontrol positif. Cawan petri kemudian diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37ºC. Setelah diinkubasi diamati dan diukur lebar daerah hambat dari zona yang terbentuk menggunakan penggaris, sehingga diketahui lebar daerah hambat dari ekstrak tempe.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH FORMAT Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH)

ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA LOKAL DI PULAU KISAR

PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PKPLH) PART 2

ISOFLAVON PADA KEDELAI DAN KHASIAT FARMAKOLOGI

DNA FINGERPRINTING: MENGUNGKAP KEBENARAN KASUS FORENSIK

VITAMIN B12 DAN FUNGSINYA

Pemanfaatan Pupuk Organik Cair

ENZIM